Kamis, 17 Maret 2011

Tes Cinta untuk Pasangan ala Amerika

APAKAH Si Dia Pria Idaman? Itulah pertanyaan yang sering terlontar dalam pikiran Anda yang sedang menjalin hubungan asmara.

Daripada menebak-nebak isi hatinya, lebih baik Anda mengujinya lewat tes cinta, yang diklaim sangat akurat untuk meramal keberhasilannya suatu hubungan asmara.

Lewat tes yang ditemukan oleh para ilmuwan Amerika Serikat ini, Anda bisa mengetahui seberapa besar cintanya sekaligus memprediksi masa depan hubungan Anda dengan si dia sdalam satu tahun ke depan.

Tes cinta ini menggunakan teknik kata psikologis untuk menemukan apa yang sebenarnya di pikirkan seseorang tentang pasangannya, dengan melihat seberapa mudah mereka menghubungkan pasangan mereka dengan kata-kata yang bermakna positif atau negative.



Menurut para peneliti dari University of Rochester, jika seseorang merasa lebih mudah menemukan kata-kata dan secara otomatis dapat menghubungkan kata-kata yang bersifat menyenangkan atau bermakna positif terhadap pasangannya, maka mereka memiliki hubungan yang lebih kuat dan bertahan lebih lama.

Namun, jika yang terjadi sebaliknya maka hubungan mereka mengarah pada hubungan yang ‘rusak’ dan berpotensi besar untuk berpisah.

Ini sudah dibuktikan lewat sebuah penelitian yang melibatkan 282 partisipan, dimana sekitar 116 partisipan mengikuti tes lanjutan untuk mengetahui apakah hubungan mereka bisa bertahan sampai 12 bulan ke depan.

Hasilnya, hanya 19 partisipan atau sekitar 16 persennya yang mengalami putus hubungan atau berpisah dari pasangannya. Angka ini setara dengan angka yang telah diprediksi oleh tim peneliti sebelumnya.
Demikian dilansir conectique.com

“Yang menarik dari hasil penelitian kami adalah bahwa perhitungan kami tampaknya dapat mengukur dengan akurat dalam memprediksi apa yang akan terjadi dengan hubungan mereka, dibandingkn dengan apa yang mereka sampaikan tentang hubungan mereka kepada peneliti,” ujar salah seorang peneliti, Ronald Regge.

“Orang-orang yang menunjukan perasaan negatif terhadap pasangannya, 7 kali lebih berisiko mengalami putus cinta pada tahun berikutnya,” lanjut Ronald.

Dalam tes tersebut para partisipan diminta untuk mengisi kuesioner tentang hubungan mereka serta menjalani tes asosiasi kata. Pengujian di dasarkan pada teknik yang sering digunakan untuk menentukan rasisme atau bias, yaitu perasaan lain yang sulit diakui baik pada dirinya sendiri ataupun peneliiti.

Partisipan diberikan nama pasangannya dan diminta untuk melihat monitor yang menampilkan 3 jenis kata. Kata-kata yang bermakna positif diantaranya damai dan saling berbagi. Sementara kata-kata negative contohnya kematian dan tragedi. Selanjutnya mereka diminta menekan tombol spasi jika melihat kata-kata tersebut terkait dengan pasangannya. (dms)

Film Porno Merusak Biduk Rumah Tanggaku

Awal mula berantakannya rumah tanggaku dimulai dari hoby baru mas Dedi. Entahlah, pengaruh dari mana yang membuat mas Dedi hobi mengkoleksi dan juga menonton film-film porno di kamar kami. Pada awalnya, hobi menonton film tersebut tidak membuatku terganggu karena aku rasa itu wajar sebagai pria dewasa.


Pembaca, satu kalipun tidak pernah terbayang di benakku bahwa rumah tangga yang telah kami bina selama 15 thn itu akan hancur lantaran hobi mas Dedi mengkoleksi dan menonton film porno.

Sebelum menikah dulu, aku selalu membayangkan kehidupan pernikahan yang romantis dan bahagia. Tetapi kebahagiaan itu hanya aku rasakan di awal pernikahan kami saja, sirna setelah suamiku menjadi seorang maniak film porno.

Pernikahan kami dilandasi oleh saling suka dan rasa saling mencintai. Pada awalnya kehidupan kami sangat bahagia dan mas Dedi adalah seorang pria dan suami yang baik, Kebahagiaan kami menjadi lengkap setelah kami dikaruniai seorang putra, kami beri nama dia Joko. Sungguh Joko seorang anak yang cakep dan cerdas.

Sejak ada Joko, kehidupan kami semakin ceria dan penuh canda tawa. Rasa-rasanya, aku adalah wanita paling bahagia di dunia ini. Namun ternyata kebahagiaan itu hanya sesaat, keadaan berubah dan semuanya menjadi sirna.

Awal mula rusaknya biduk rumah tangga kami dimulai dari hoby baru mas Dedi, Entahlah, dari mana dia menemukan hobinya itu tetapi saat itu kamar kami tak ubahnya menjadi tempat rental vcd porno. Beragam film porno dari artis barat, asia bahkan adegan seks dari Indonesia pun ada di kamar kami. Yah mas Dedi menjadi seorang maniak film-film porno. Koleksinya mencapai ribuan keping vcd porno. Disitulah titik awal kehancuran rumah tangga kami. Film tersebut pada awalnya tidak membuatku keberatan, karena aku pikir hal itu wajar sebagai seorang seorang pria dewasa.

Masalah paling berat yang kurasa adalah ketika mas Dedi mulai melibatkan aku dalam fantasinya. Setiap akan berhubungan seks, mas Dedi selalu memutar film porno dan mengajakku menonton berdua. Dan usai film, mas Dedi pasti akan mengajakku melakukan adegan-adegan dalam film tersebut. Pada awalnya aku berpikir tidak apa karena kuanggap itu adalah variasi seks dan bahkan aku anggap itu sesuatu yang positif dan bisa membuat hubungan kami menjadi bergairah kembali.

Dari hari ke hari, aku merasakan kalau mas Dedi semakin aneh dan film-film itu telah merasuki pikirannya. Pemintaannya semakin aneh dan semakin berat kulakukan, bahkan tergolong berbahaya bagiku. mas Dedi tidak memberiku kesempatan berbicara, dia selalu marah ketika melihatku akan menolak permintaannya.

Dan peristiwa demi peristiwa aku lalui. mas Dedi tidak hanya marah tetapi juga mulai memukul dan mengancam tidak akan memberi nafkah ke aku dan anakku bila aku tidak memenuhi fantasi seksnya. Aku hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa, kerjaku setiap hari mengurus suami dan anak, aku tidak memiliki pekerjaan luar untuk menambah penghasilan. Jadinya aku hanya bisa pasrah saja terhadap ancaman mas Dedi. Dan mas Dedi menjadi semakin gila setelah mengetahui kepasrahan dan ketergantungan ekonomiku kepadanya. Dia memanfaatkan keadaan dan posisiku ini terutama disaat akan berhubungan seks.

Hari demi hari, mas Dedi tidak memperlakukanku sebagai manusia lagi. Entahlah sudah berapa banyak benda asing yang dia masukkan ke dalam vaginaku. Sakitnya sungguh tidak tertahankan, sakit fisik dan juga sakit batin ini. mas Dedi sepertinya tidak perduli, dia seolah menemukan kesengan baru dari penderitaanku ini.

Yang membuatku malu adalah ternyata mas Dedi menceritakan apa yang dia lakukan saat berhubungan seksual kepada teman dan tetangga kami. Hatiku bertambah hancur, malu yang mendera saat bertemu dengan tetangga dan teman teman mas Dedi.

Pernah aku mengajaknya bicara baik-baik, mencoba mengutarakan keberatakanku untuk berhenti menceritakan persoalan ini kepada orang lain. Tapi mas Dedi jadi marah-marah. Aku hanya menangis, segala angan dan impian tentang pernikahan yang romantis dan bahagia menjadi sirna.

Sikap sabarku menjadi luluh ketika kutahu mas Dedi membina hubungan dengan wanita lain. Aku yang sudah sabar dengan kelakuannya selama ini akhirnya luluh, rasa dikhianati membuatku marah. Pengorbananku sama sekali tidak dihargainya.

Akhirnya aku menuntut cerai. Awalnya aku curhat ke seorang teman, dari dia aku berkonsultasi ke LBH APIK di jakarta. Kuceritakan semua masalah keluargaku dan pihak LBH memberiku banyak masukan. Aku juga disarankan untuk melaporan mas Dedi ke polisi atas kekerasan fisik yang dilakukannya.

Pilihan dan masukan dari LBH APIK aku bawa pulang dan aku pikirkan. Sampai saat ini, aku belum tahu pilihan mana yang ahrus aku ambil. Yang aku pikirkan adalah ekonomiku, aku sadar kalau aku sangat tergantung kepada mas Dedi. Aku tidak ingin anakku, Joko menjadi korban jika aku dan suamiku harus berpisah. Aku hanya bisa berdoa dan berharap agar mas Dedi bisa berubah. (LBH – APIK)
14 Responses to Film Porno Merusak Biduk Rumah Tanggaku

1.
Kartika on February 23, 2011 at 7:58 am

Saran saya, coba anda curhat ke keluarga suami mbak, mbak ceritakan semua, bila perlu mbak konsultasi ke psikolog, suami mbak pnya kelainan sex.
Reply
*
cindy-cyueety on February 25, 2011 at 4:23 am

sabar yahh….kkadang kita kaum wanita mmg sering diperlakukan oleh lelaki,,,,
Reply
2.
kylabrana on February 25, 2011 at 10:31 am

fantasi seks memag bagus buat keharmonisan keluarga…tetapi suami mba terlalu berlebihan… benar lebih baik ke keluarganya dia saja..kakaknya atau adiknya atau orang tuanya. jika tak mempan juga..lebih baik mba pikirkan alternatif terjelek.. Cerai. anak dan ekonomi jgn dikhawatirkan. minta bapaknya tangung jawab. salam.
Reply
3.
johan on February 26, 2011 at 4:37 pm

saya sangat iba mendengar cerita yang mbak alami. suami mbak telah mempunyai prilaku kelainan sex, dan ini bisa berbahaya bagi keselamatan mbak sendiri, karena dia tidak mendapat perlawanan yang berarti dari mbak maka di masa mendatang akan lebih bahaya lagi tindakan yang dia lakukan untuk memenuhi nafsu sex nya yang abnormal. saya sarankan agar mbak bersama anak mbak Joko meninggalkan suami anda dan kembali ke rumah orang tua mabk sendiri kemudian ceritakan apa yang mbak alami kepada orang tua suami mbak. saya mengerti mbak sangat tergantung kepada suami mbak secara ekonomi, karena itu mbak takut meninggalkannya, jangan takut masih banyak jalan yang bisa dilakukan, mbak takut keluar dari lingkungan tersebut, karena mbak sdh kehilangan percaya diri dan semangat hidup. untuk mengatasinya mbak harus keluar dari lingkungan tersebut dahulu. semoga saran saya bisa membuka jalan pikiran mbak. jangan lupa selalu berdoa
Reply
4.
asep muhammad on March 2, 2011 at 10:09 am

Bersabarlah dan selalu berdoa kepada tuhan, semoga suami anda kembali sadar dan bertanggungjawab demi masa depan buah hati anda.
Reply
5.
yulia harrr on March 7, 2011 at 6:52 am

video porno itu tlh merasuki pikiran suami mbak, dia tdk akan puas melampiaskn semua sma mbk aja, jd wajar jk selingkuh. saran saya sebaiknya mbk minta cerai aja, percayalah pasti akan ada jalan untuk masalah ekonomi mbk.
Reply
6.
raditya on March 8, 2011 at 12:41 pm

keterlaluan maniaknya….and ada kelainan itu sih
tinggalin ajaaa mbak…
Reply
7.
yulia on March 9, 2011 at 4:48 am

“perceraian” itu saya rasa bukan keputusan yg baik. kasian anaknya kan yg jadi korban. Coba ceritakan sama keluarga insyaalloh ada jalan keluar yg terbaik..
Reply
8.
Yulia Safitri on March 9, 2011 at 4:51 am

banyak berdoa dan minta petunjuk.. InsyaAlloh dikasih jalan keluar yg terbaik
Reply
9.
kodhep on March 9, 2011 at 12:47 pm

Suami mba maniak sex…
hny 1 saran dr sy “sering2 komunikasi” dlm sgala hal apa pun itu hrs d bicarakan “dgn kepala dingin”…
ingat “komunikasi” jgn smpai terputus…sayang anak klo cerai jd korban…
Reply
10.
fzahra on March 10, 2011 at 7:56 am

umur,rizki,jodòh,semua sdah d tentukan yg mahakuasa,tergantung kita sbg insan yg menyadari,bahwa kita hidup d dunia ini bukan untk mencri kenikmatan sesaat,yg kita cari ialah kenikmatn dunia n akhirat,suami adalh pemimpin,dan keinginanx wjib d laksanakan,selama it tdak melanggar ajaran agama kita. Tp jika smua it sdah melanggar aturan agama,knp mesti d pertahankan,ulat d dalam batu saja bisa mencri makan.,apalg manusia.pasti bisa mencri rizkix.
Reply
11.
ajem on March 10, 2011 at 9:35 am

saya sepakat dengan teman2 di atas, klo bisa jangan bercerai karena pasti akan ada yang menjadi korban yaitu anak.
klo saya baca, berarti suami mba itukan normal pada awal nya dan menjadi berubah setelah beberapa waktu ini.. artinya dia bukan abnormal karena bawaan lahirnya.. bisa jadi banyak faktor salah satunya menurut mba adalah DVD porno, namun bagi saya DVD tersebut bukan faktor penyebab itu hanya media untuk memenuhi hasrat ketidakpuasannya (pelampiasan), inti masalahnya bukan itu. mba harus banyak berkonsultasi untuk menemukan inti permasalahan yang timbul pada RT mba yang telah bertahan 15 thn ini.
maaf klo tidak memberikan jalan keluar yang konkrit, aku berdoa semoga semua bisa kembali seperti dulu lagi (hal ini bukan tidak mungkin.. pasti bisa!!! karena dahulu juga bisa kan…?)
Reply
12.
nanang on March 13, 2011 at 6:47 am

satu kata….CERAI… jalan terbaikmu…
Reply
13.
Heru on March 15, 2011 at 5:08 pm

Astagfirllahu aldzim sabar z cerai in z dah bkan manusia tuch suami mba, sharusnya hawa tuch di sayangi…. Bkan di siksa kaya tahanan z
Reply